seringkali putra memikirkan hal tersebut. sampai putra mendapatkan pekerjaan dan statusnya berubah menjadi KARYAWAN, dia sejenak lupa akan pikiran tersebut. tetapi setelah dia merasakan tidak enaknya bekerja pada orang lain, terutama pekerjaan yang dia anggap baru, dan dia merasa tidak cocok pada pekerjaan tersebut muncul kembali pemikiran yang dulu sempat hilang. Apakah kita HARUS bekerja pada orang? mengapa kita tidak membuka peluang usaha?.
Putra sekilas mendapat bayangan apa yang akan dia lakukan untuk membuka peluang usaha, tetapi apakah orang tuanya akan merestuinya untuk menjadi WIRAUSAHAWAN. banyak pemikiran orang tua, setelah lulus hal yang harus dilakukan adalah mancari lowongan pekerjaan dan menjadi karyawan (bekerja pada orang lain).
sampai sekarang putra masih terus bertanya-tanya, apakah harus jika seseorang menyelesaikan studinya dia harus menjadi KARYAWAN. alangkah baiknya jika kita membuka peluang usaha baru, sehingga kita tidak terpaku pada hal LOWONGAN KERJA dan tidak buruk lho menjadi WIRAUSAHAWAN.
bagaimana dengan kamu?
sampai sekarang putra masih terus bertanya-tanya, apakah harus jika seseorang menyelesaikan studinya dia harus menjadi KARYAWAN. alangkah baiknya jika kita membuka peluang usaha baru, sehingga kita tidak terpaku pada hal LOWONGAN KERJA dan tidak buruk lho menjadi WIRAUSAHAWAN.
bagaimana dengan kamu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar